|
Benih uggul |
ACEH UTARA-Tanaman pinang sudah menjadi komoditi perdagangan ekspor dari Indonesia
ke negara-negara Asia Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, atau Nepal. Negara-negara pengekspor pinang utama adalah Indonesia, Thailand,
Malaysia, Singapura, dan Myanmar. Sehingga bisa disimpulkan tanaman
pinang merupakan komoditi perkebunan yang memiliki peran sebagai sumber
devisa negara dan sumber pendapatan bagi petani.
Tanaman Pinang adalah
sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia dan Afrika bagian
timur. Indonesia juga salah satu negara penghasil pinang terbesar selain kelapa sawit dan kakao.
Pinang juga salah satu komuditas hasil pertanian masyarakat Aceh. Tahun
2015 masyarakat Aceh sendiri pernah merasakan harga pinang yang sudah
kering hampir menyentuh angka Rp. 20.000/kg.
Berdasarkan data statistik perkebunan rakyat Aceh Utara 2013 yang
diterbitkan pada 2014, produksi pinang mencapai 7.747 ton dari luas
lahan 12.267 hektar (Ha) dengan jumlah petani 18.293 kepala keluarga
(KK).
Pinang juga merupakan nama buahnya yang diperdagangkan. Habitat
asli tanaman pinang merupakan tumbuhan liar di tepi-tepi sungai, namun
kini tanaman pinang sudah banyak dibudidayakan secara komersil.
Benih Pinang Menentukan Hasil Panen
Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya pinang.
Dalam rangka meningkatkan ekspor dan daya saing komoditas pinang
tersebut, maka peran benih untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas
semakin penting dirasakan.
Namun sampai sejauh ini ternyata petani
masih membudidayakan tanaman pinang secara konvensional sehingga
produksi yang dihasilkan relatif masih rendah. Salah satu penyebab
rendahnya produksi tanaman pinang yang dibudidayakan petani disebabkan
belum adanya benih pinang unggul yang digunakan oleh petani pinang.
Untuk budidaya tanaman pinang agar mendapatkan tanaman yang baik harus melalui
beberapa tahap yaitu:
1. Persipan bibit pinang
Perbanyakan tanaman pinang dilakukan dari penyemaian biji. Kerugian pembibitan
dengan biji adalah akan terjadi segregasi (penurunan kualitas keturunan) secara
genetik pada tanaman yang bersifat heterosigous dan jangka waktu untuk
berproduksinya akan sangat lama.
2. Jumlah bibit
Kebutuhan biji untuk disemaikan sebaiknya dicadangkan sebanyak 50 % dari jumlah
bibit yang diharuskan ditanam dalam setiap hektar areal tanam. Untuk jarak
tanam 2,7 m X 2,7 m, akan diperoleh sebanyak 1.300 tanaman/Ha. Oleh karena itu
disiapkan sebanyak 1.950 biji pinang untuk disemaikan.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Memilih BIbit Pinang Unggul"
Posting Komentar